INDRAMAYU//KabarBogorNusantara//-
Hitungan dari Lembaga survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) kembali merilis hasil survei tiga pasangan calon (Paslon) peserta Pemilukada Indramayu tahun 2024.
Data rilis yang di keluarkan ,Kamis, 21 Nopember 2024, pasangan calon nomor urut 2 Lucky Hakim – Syaefudin tembus angka 62,8 persen, unggul jauh melewati Paslon Nomor Urut 3, Nina Agustina – Tobroni, terpaut 24 persen dan Paslon nomor urut 1, Bambang Hermanto – Kasan Basari, ada kenaikan di angka 12,2 persen. Sementara yang belum memilih atau menentukan voter tersisa 1 persen.
Hasil dari Senior Analisa Puskaptis, Tan Laurence, mengatakan, kegiatan pengambilan sempling dilakukan pada periode tanggal 17 – 20 November 2024, dengan 800 responden melalui wawancara tatap muka (face to face interview) serta menggunakan kuesioner terstruktur (structured interview), dengan unit sampling primer survei (PSU) desa/kelurahan dengan sampel kelurahan yang tersebar di seluruh Kecamatan di Kabupaten Indramayu Jawa Barat.
Menurutnya, metodologi kerja survei yang dilakukan Puskaptis adalah sampel dipilih sepenuhnya secara acak (probability sampling), dengan menggunakan metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling), dengan memperhatikan urban/rural serta proporsional antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi.
Ia menjelaskan, metode pengambilan data dilakukan menyasar responden 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih dengan tingkat quality control dilakukan terhadap hasil wawancara, yang dipilih secara random sebesar 20 persen dari total sampel dan dalam quality control tidak ditemukan adanya kesalahan berarti dengan margin of error +/-2,8 sampai 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
“Trend positif Paslon Lucky Hakim – Syaefudin dari sampling yang diambil sangat kuat walaupun diterpa dengan serangan dan isu personal, tetapi tidak berpengaruh secara signifikan,” tuturnya kepada awak media.
Trash yang begitu kuat dari voter untuk Lucky Hakim Syaefudin, pada pengambilan sempling tahap tiga ini, Puskaptis menemukan data tidak adanya pengaruh praktek politik uang ditengah – tengah voter yang diambil.
Sementara untuk penurunan angka bagi Paslon 03 yang ditemukan dilapangan adalah kurang diterimanya keberhasilan incumben selama memimpin saat ini, akibat banyaknya program yang dilaksanakan menjelang tahapan Pilkada berjalan.
“Tingkat kepuasan publik terhadap keberhasilan kinerja incumben bertolak belakang dengan kekinginan kuat perubahan kepemimpinan di Indramayu ditambah adanya sentimen negatif Paslon yang sangat kuat,”imbuhnya.
Ia menegaskan, pengaruh yang sangat mendukung adanya peningkatan baik di Paslon 01 maupun 02 dipicu adanya respon positif pemilih dari klaster X, millenial dan genz.
“Bukan berarti Paslon 03 tidak memperoleh dukungan dari millenial dan genz tetapi voter kami tidak menemukan data signifikan,” terangnya
Adapun data hasil survei tiga Paslon di setiap Daerah Pemilihan (Dapil) di Kabupaten Indramayu secara secara teruarai sebagai berikut :
Dapil 1, Paslon 1 Bambang Hermanto – Kasan Basari 12,9 persen. Paslon 2, Lucky Hakim – Syaefudin 63 persen. Paslon 3, Nina Agustina – Tobroni 22,9 persen.
Dapil 2, Paslon 1 Bambang Hermanto – Kasan Basari 12,2 persen. Paslon 2, Lucky Hakim – Syaefudin 62,5 persen. Paslon 3, Nina Agustina – Tobroni 24,5 persen. Belum menentukan 0,8 persen.
Dapil 3, Paslon 1 Bambang Hermanto – Kasan Basari 12,1 persen. Paslon 2, Lucky Hakim – Syaefudin 63 persen. Paslon 3, Nina Agustina – Tobroni 23,9 persen. Belum menentukan 1 persen.
Dapil 4, Paslon 1 Bambang Hermanto – Kasan Basari 11,8 persen. Paslon 2, Lucky Hakim – Syaefudin 63 persen. Paslon 3, Nina Agustina – Tobroni 24,2 persen. Belum menentukan 1 persen.
Dapil 5, Paslon 1 Bambang Hermanto – Kasan Basari 12 persen. Paslon 2, Lucky Hakim – Syaefudin 62,8 persen. Paslon 3, Nina Agustina – Tobroni 24,2 persen. Belum menentukan 1 persen.
Dapil 6, Paslon 1 Bambang Hermanto – Kasan Basari 12,5 persen. Paslon 2, Lucky Hakim – Syaefudin 62,5 persen. Paslon 3, Nina Agustina – Tobroni 24 persen. Belum menentukan 1 persen.
(Sarjo prant/Red)